Komunitas Bisnis dan Informasi Pedia

Cara Budidaya Sayur Organik Terpadu

by Kelud Pedia , at 18.22.00 , has 0 Comments
Paradigma pertanian yang  bercorak monokultur dan padat asupan dari luar mendapat koreksi dari berbagai kalangan. Pola pertanian tersebut mengakibatkan ketergantungan petani pada berbagai asupan luar seperti pupuk kimia, pestisida kimia, aneka benih dan menurunnya variasi keanekaragaman hayati yang berguna bagi kehidupan.
Lahan Budidaya Sayur Organik
Lahan Budidaya Sayur Organik

Apabila dicermati maka pertanian model revolusi hijau mengakibatkan dampak negatif yaitu:
  • Terjadi kerusakan lahan pertania. Lahan menjadi tandus, kesuburan menurun, dan tercemar pestisida.
  • Hama menjadi resisten dan terjadi resurgensi hama.
  • Pendapatan petani yang rendah karena lahan sempit dan sarana produksi yang mahal.
  • Semakin banyaknya bahan makanan yang tidak sehat karena tercemar pestisida dan pupuk kimia.

Disamping itu muncul tren makanan instant dan cepat saji. Adanya bahan tambahan sintetis sebagai : pengawet, penyedap rasa, pewarna, pemanis,dan  pengental. Makanan lokal diabaikan,semakin tersisih dan tidak dikenal lagi oleh generasi muda.

Solusinya perlu bahan pangan organik, tanpa bahan tambahan sintetis dan mengangkat produk lokal agar setiap keluarga mendapatkan kehidupan yang lebih sehat.

Apabila kita memanfaatkan variasi keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia maka pola pertanian yang akan datang akan membawa kelestarian, keseimbangan, keberlanjutan, dan keanekaragaman.

Konsep Pertanian Organik

Ada banyak konsep mengenai pertanian organik, tetapi yang paling umum pertanian organik adalah sebuah cara bertani yang arif lokal atau organis (artinya menyatu dengan petani). Menyatu dalam pengertian organik adalah menyatunya sarana dan prasarana pertanian yang dapat dipenuhi oleh petani itu sendiri atau berbasis lokal.

Pertanian organik juga sering disebut pertanian berkelanjutan karena bercirikan pada kemampuan petani untuk berpeluang besar melanjutkan proses bertaninya terus menerus dan diperbaiki dari waktu ke waktu.


Proses bertani dapat berhenti akibat faktor adanya beberapa faktor yaitu: pasar hasil pertanian, kerusakan lingkungan, peningkatan biaya produksi maupun gejolak sosial setempat.

Solusinya dikembangkan konsep berkelanjutan kemudian dikembangkan sedemikian rupa menjadi ciri-ciri pertanian berkelanjutan:
  • Manusiawi
  • Mudah diterapkan
  • Ramah lingkungan
  • Adil bagi masyarakat
  • Menguntungkan petani
  • Melestarikan keanekaragaman hayati

Pengenalan jenis jenis Tanaman Organik berdasarkan hasil yang dipanen

Bagian tanaman yang dipanen umbi:
Bawang merah, bawang putih, lobak, bit root, worel, kentang.

Bagian tanaman yang dipanen daun:
Bayam merah, bayam hijau, caisim, packcoy, selada, mint, peterselly, horenso, selada romain, head letuce, kol merah, daun ketumbar.

Bagian tanaman yang dipanen buah:
Tomat, cabai keriting, cabai rawit, cabi besar, paprika, kapri, okra hijau, okra merah, terung, oyong, labu siam, Jagung manis, Jagung baby.

Bagian tanaman yang dipanen bunga:
Bunga kol, brokolli.

BACA JUGA: Prinsip Cara Budidaya Sayur Organik Terpadu

Prinsip Budidaya Sayuran Organik

Rotasi Waktu

Mengatur setiap jenis sayuran agar setiap hari bisa panen. Misalnya sayuran daun selada, tiap minggu tanam beberapa bedeng agar setiap minggu bisa panen.

Rotasi Jenis

Mengatur agar bedeng yang sama tidak ditanami satu jenis sayuran lebih dari 2 kali.

Standarisasi Ukuran Lahan

Bedeng dibuat alur dengan arah timur barat. Bedeng dibuat dengan ukuran lebar 1 m dan panjang 10 m dengan jarak antar bedeng 35 cm.

Nursery: Membuat tempat pembibitan secara terpisah dengan atap UV dan dinding screen/net.
Lahan Budidaya Sayuran Organik
Lahan Budidaya Sayuran Organik

Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan dengan mencangkul atau membajak, pembenukan bedeng dan perapian bedeng. Termasuk pemupukan dasar sebelum bedeng dirapikan, dengan menggunaan pupuk kandang yang sudah difermentasi.

Lahan terlebih dahulu diolah dengan cangkul sedalam 25 -  30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh.

Lebar bedengan sebaiknya adalah 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan ± 35 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.

Selain beberapa hal di atas, masih ada sekian banyak prinsip yang lain dalam usaha budidaya sayuran organik menggunakan teknologi yang benar. Pembahasan berikutnya akan ditampilkan dalam postingan artikel yang berbeda secara terpisah. Simak juga Ekologi Tanah dan Kesuburan Tanah dalam budidaya sayur organik pada blog Kelud Pedia ini.

Prinsip Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan Tanaman hingga Pengendalian Hama Penyakit dalam budidaya sayur organik juga akan dibahas dalam blog ini. Nantikan kembali ulasan-ulasan penting dan menarik tersebut dengan berlangganan info artikel gratis melalui email. Tuliskan alamat email aktif Anda pada kolom yang telah disediakan. Jika artikel ini bermanfa'at untuk Anda, jangan lupa bagikan ke teman-teman Anda agar mereka juga mendapatkan manfa'atnya.
Cara Budidaya Sayur Organik Terpadu
About
Cara Budidaya Sayur Organik Terpadu - Written by Kelud Pedia , Published at 18.22.00, Categorized as Bercocok Tanam , Info Pertanian , Perkebunan , Pertanian . And has 0 Comments
0 Comments Add a comment
Bck
Cancel Reply

Subscribe Us

Kelud Pedia


Tulisan bebas tentang bisnis online, wisata, kesehatan, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.


Menerima jasa pembuatan blog siap pakai untuk web profil, jualan online, blog minisite, web profesional dan lead magnet.


Melayani konsultasi online tentang blog, toko online, komputer, aplikasi dan software untuk bisnis internet online.

Peta Lokasi Mosa Pedia


Copyright ©2014 - 2020 Pro Komunitas
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
-->