Kaliputih adalah sungai yang dilewati lahar dingin Gunung Kelud. Sungai yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Garum dan Kecamatan Gandusari, Blitar ini menjadi ramai setelah Gunung Kelud meletus.
Pada beberapa bulan setelah Gunung kelud meletus, Kaliputih dibanjiri wisatawan yang penasaran pada keadaan lahar dingin dan material hasil erupsi. Namun saat ini Kaliputih ramai oleh truk truk penambang Pasir dan pedagang makanan yang mengais rejeki disana.
Pada beberapa bulan setelah Gunung kelud meletus, Kaliputih dibanjiri wisatawan yang penasaran pada keadaan lahar dingin dan material hasil erupsi. Namun saat ini Kaliputih ramai oleh truk truk penambang Pasir dan pedagang makanan yang mengais rejeki disana.
Kaliputih beberapa kali mengalami buka-tutup karena bencana banjir ataupun longsor. Beberapa Bulan yang lalu terjadi longsor yang menyebabkan seorang sopir asal Tulungagung meninggal. Sebenarnya saat ini keamanan di Kaliputih sudah ditingkatkan, ada alarm penanda yang akan menyala setiap kali hujan akan datang. Akan tetapi bisa dibayangkan, bagaimana kita bisa secepatnya menyelamatkan diri bila tiba-tiba banjir?
Lahar Dingin Kaliputih Blitar |
Sedangkan sungai ini di sisi kanan dan kirinya diapit oleh tebing terjal yang tinggi. Penambang hanya bisa melewati jalur sungai itu sendiri untuk menyelamatkan diri. Untuk mengais rejeki disana memang beresiko cukup tinggi, akan tetapi jika kita mau mematuhi intruksi dari petugas keamanan disana, misalnya segera pulang saat hujan akan datang atau menjauhi daerah-daerah yang rawan longsor,hal buruk tidak akan terjadi.
Terlepas dari resiko tersebut, Kaliputih bukan hanya sekedar tambang untuk para kuli pasir atau supir truk saja, tetapi juga tambang rejeki bagi ratusan pedagang makanan yang berasal dari lingkung Gandusari, Garum dan sekitarnya. Setidaknya setiap harinya ada sekitar 100 pedangang nasi bungkus yang bergantian berjualan satu sama lainnya selama 24 jam nonstop. Hal itu seimbang dengan jumlah truk yang beroprasi, setiap harinya tidak kurang dari 1000 truk angkut pasir. Bisa dibayangkan jika setiap truk membutuhkan 3-5 orang kuli, sudah berapa orang yang mendapat pekerjaan dalam seharinya?
Lahar Beku Kaliputih Blitar |
Membahas tentang ekonomi warga yang terangkat karena penambangan pasir Kaliputih memang tak ada habisnya. Dari sudut pandang para supir truk, pasir Kaliputih merupakan pasir kualitas bagus, lebih bagus dari pasir lain di Kawasan Jawa Timur. Pasir Kaliputih bernilai jual lebih tinggi di pasaran. Selain pasir, biasanya truk-truk juga menambang batu dari tebing-tebing Kaliputih.
Di sisi lain, dengan banyaknya truk yang datang, jasa kuli keruk dan angkut pasir pun juga sangat dibutuhkan. Dalam sehari, uang sebesar 200-400 ribu bisa didapat para kuli tersebut. Selain itu, seperti sewajarnya manusia yang bekerja selalu butuh makananan, peluang ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berjualan nasi bungkus, kopi, dan gorengan.
Pajero Trip Off Road Kaliputih Blitar
Penghasilan rata-rata mereka per harinya bisa mencapai 200-250 ribu. Berkah pasir Kaliputih secara tidak langsung juga dirasakan para pemuda sekitar yang membuka parkir untuk sepeda motor penambang. Pekerjaan lain yang juga sangat dibutuhkan disana adalah jasa keamanan, setidaknya lebih dari lima orang security berjaga untuk menertibkan proses penambangan.
Selama ini gerbang masuk menuju Kaliputih hanya berada di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum. Namun saat ini telah dimulai pembukaan gerbang masuk/portal dari arah Kecamatan Gandusari. Hal ini juga semakin mengangkat perekonomian warga karena semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan untuk petugas portal juga semakin banyak truk yang bisa masuk ke Kaliputih lewat dua jalur tersebut. Semoga dengan pembukaan portal baru ini ekonomi warga sekitar semakin terangkat, dan semoga keamanan di Kaliputih juga semakin meningkat agar tidak ada lagi resiko kecelakaan dalam bentuk apapun.