Komunitas Bisnis dan Informasi Pedia

Cara Budidaya Lele Menggunakan Kolam Terpal

by Ike Novita Indraswari , at 07.20.00 , has 0 Comments
Saat ini kebutuhan akan konsumsi lele di seluruh kota di Indonesia mengalami peningkatan. Mengingat karena olahan dari lele merupakan makanan segala kalangan, yang lezat, nikmat, dan terjangkau. Jika Anda ingin memulai berbisnis, budidaya ikan lele merupakan salah satu opsi yang memberikan peluang besar.

Ada beberapa kemudahan untuk membudidayakan ikan berkumis ini, diantaranya: lele dapat hidup dalam kepadatan tinggi dan kondisi sumber air terbatas, lingkup pemasaran yang tinggi, serta mudah di budidayakan. Dalam artikel ini KomunitasUnik.com akan memberikan kiat-kiat agar sukses dalam budidaya ikan lele. Ada beberapa jenis kolam yang digunakan, yaitu: kolam tanah, jaring apung, keramba, kolam semen dan kolam terpal.

Untuk memilih kolam mana yang akan digunakan, perhatikan dan sesuaikan dengan kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja, dan biaya. Kali ini, penulis memaparkan cara budidaya lele dengan kolam terpal yang dianggap lebih mudah karena menggunakan lahan yang tidak berubah (berbeda dengan kolam tanah dan kolam semen), terhindar dari hama seperti ikan ular pemangsa di bidang liar, kualitas lele lebih baik dan terlihat lebih bersih, serta mudah dalam penyesuaian ketinggian air sesuai usia ikan karena dilengkapi dengan pengatur volume air.
Hasil Budidaya Lele
Hasil Budidaya Lele

Persiapan Kolam Terpal
  1. Siapkan terpal sesuai dengan ukuran yang Anda inginkan. Bersihkan terpal dengan sabun agar bahan kimia nya hilang (agar tidak mencemari benih lele) lalu keringkan.
  2. Siapkan pula peralatan lain seperti, kayu, batu bata, kerangka besi,tali, kawat, dan keperluan lain seperti ember dan lem.
  3. Buatlah kerangka kolam Anda, lapisi dengan terpal.
  4. Jika sudah siap, isi volume air kira-kira 20 cm dan biarkan selama kurang lebih seminggu agar terjadi pelumutan dan pertumbuhan fitoplankton di kolam. Anda dapat menambahkan air lagi kira-kira 80 cm (sesuaikan dengan ukuran kolam Anda) setelah seminggu. Tambahkan pula dedaunan, seperti daun singkong atau papaya agar kolam berwarna hijau dan untuk mengatasi bau akibat penguapan air kolam.
Kolam Terpal Lele
Kolam Terpal Lele

Pemilihan Benih

Hal terpenting dalam penentuan keberhasilan budidaya lele adalah ketepatan pemilihan benih. Peternak lele haruslah memahami betul apa saja ciri-ciri lele dengan kualitas unggul. Lele harus benar-benar dalam keadaan sehat, tidak terdapat luka di tubuhnya, gerakannya licah dan gesit (untuk melakukan tes bisa dengan melepaskannya di kolam berarus, jika mampu berenang melawan arus maka lele tersebut sehat dan lincah), warna lebih terang/cerah.

Pilihlah benih yang seragam dalam satu kolam agar perkembangannya serempak. Untuk benih ukuran 5-7 cm dalam waktu 2 sampai 3 bulan akan menghasilkan lele berukuran 9-12 ekor per kilogram.

Penebaran Benih


Setelah mengetahui ciri-ciri benih yang baik, kiat selanjutnya adalah mengetahui cara menebar benih yang tepat. Berikut cara menebar benih agar hasil panen lele maksimal:

1. Penyesuaian suhu

Cara ini dilakukan untuk menghindari stress pada lele, lepaskan lele beserta ember/jeriken ke dalam kolam. Miringkan wadahnya dan diamkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian dengan suhu kolam, biarkan lele keluar dengan sendirinya.

2. Ukuran ideal untuk menebar benih adalah 200-400 benih per meter persegi

Pastikan ketinggian air tidak melebihi 40 cm saat penebaran agar lele masih dapat mengambil makanannya dan bernafas dengan baik. Untuk pengisian selanjutnya silahkan sesuaikan dengan ukuran lele.

Waktu yang tepat untuk penyebaran benih adalah pagi atau malam hari saat kondisi air relatif stabil. Setelah 20 hari lakukan penyortiran, hal ini penting dilakukan karena sifat kanibalisme lele pada sesamanya. Sejak awal siapkan dua buah kolam untuk menyortir lele berukuran besar dan kecil. 

Galeri Video Budidaya Lele Kolam Terpal


Pengaturan Air

Seperti yang kita tahu bahwa lele tidak suka air jernih, tapi bukan berarti kita bisa dengan bebas memasukkan air sembarangan, karena ditakutkan dapat membawa kuman dan penyakit yang bisa menyerang lele, hal ini dapat diantisipasi dengan penambahan dedaunan pada kolam.

Tanaman seperti kangkung, enceng gondok, dan talas perlu ditambahkan sebagai peneduh dan untuk menyerap racun dalam air. Kedalaman air juga harus tepat, tidak terlalu dalam ataupun terlalu dangkal. Air yang palin tepat untuk lele berwarna hijau dan akan memerah mendekati masa panen. 

Pakan

Pemberian pakan dapat dilakukan tiga kali sehari atau sesuai kebutuhan makan ikan. Sentrat yang dapat digunakan adalah sentrat ikan 781-1 yang mengandung gizi yang baik untuk pertumbuhan ikan, seperti protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral.

Pemberian pakan pada lele sebaiknya secukupnya saja karena pakan yang mengendap dan tidak termakan oleh ikan akan menyebabkan amonia beracun dan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit.
Lele Sangkuriang Kolam Terpal
Lele Sangkuriang Kolam Terpal

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pada budidaya lele, hama yang biasanya ditemukan adalah ular, linsang, sero, burung dan musang air. Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele.

Sedangkan penyakit yang bisa menyerang lele berasal dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.
Budidaya Lele Sangkuriang Kolam Terpal
Budidaya Lele Sangkuriang Kolam Terpal

Peternak haruslah menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC agar lele terhindar dari infeksi. Untuk mengatasi penyakit pada lele bisa dilakukan dengan pemberian obat yang tersedia di took perikanan tergantung jenis penyakitnya.

Panen

Sehari sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Panen dapat dilakukan setelah lebih kurang 90 hari.

Untuk benih berukuran 5-7 cm idealnya akan menghasilkan lele berukuran 9-12 ekor per kilogram dalam waktu 3 bulan. Akan tetapi, seberapa ukuran yang di inginkan peternak saat memanen adalh sesuai kebutuhan konsumen. Lakukan penyortiran lele berdasarkan ukurannya untuk memudahkan penentuan harga. 

Itulah beberapa kiat sukses yang perlu diperhatikan agar budidaya lele Anda sukses dan mendapatkan keuntungan maksimal. Terima kasih telah menyimak cara budidaya lele menggunakan kolam terpal. Semoga bermanfa'at, salam berbagi dan salam cinta.
Cara Budidaya Lele Menggunakan Kolam Terpal
About
Cara Budidaya Lele Menggunakan Kolam Terpal - Written by Ike Novita Indraswari , Published at 07.20.00, Categorized as Bisnis , Bisnis 2016 , Panduan Bisnis , Peluang Bisnis , Peternakan , Tips . And has 0 Comments
0 Comments Add a comment
Bck
Cancel Reply

Subscribe Us

Kelud Pedia


Tulisan bebas tentang bisnis online, wisata, kesehatan, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.


Menerima jasa pembuatan blog siap pakai untuk web profil, jualan online, blog minisite, web profesional dan lead magnet.


Melayani konsultasi online tentang blog, toko online, komputer, aplikasi dan software untuk bisnis internet online.

Peta Lokasi Mosa Pedia


Copyright ©2014 - 2020 Pro Komunitas
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
-->