Sebenarnya juga, tujuan awal saya menulis artikel ini adalah infomasi tentang Promo Paket Ketupat Indosat yang Masih Berlaku November 2015. Namun karena latar belakang dan paragraf bait awal yang terlalu panjang dan teringat sama sedikit peristiwa beberapa hari lalu maka saya teruskan saja untuk menjadikan artikel yang terpisah dengan beda tema. Nanti saya lampirkan screenshoot foto bukti tujuan/judul niat awal saya menulis artikel.
BACA JUGA: Promo Paket Ketupat Indosat Masih Berlaku November 2015
Rasa-rasanya kebiasaan saya mulai kambuh lagi. Yaitu suka begadang di malam hari sampai pagi dan kemudian suka tidur mulai dari pagi sampai sore hari. Jadi seperti kelelawar lagi :) Sampai-sampai saya mendapat julukan baru yaitu sebagai "Si Anak Bawang". Taukah Anda arti atau istilah dari "Anak Bawang"? Lalu, apa hubungannya dengan kebiasaan saya yang suka begadang?
Ilustrasi Si Anak Bawang |
Dasar Pokok Pemikiran
Anak Bawang adalah sebuah ungkapan yang artinya: Peserta suatu permainan yang tidak diperhitungkan. Peserta suatu permainan yang tidak diperhitungkan bisa diistilahkan sebagai Anak Bawang. Jadi arti dari Anak Bawang adalah "Peserta suatu permaianan yang tidak diperhitungkan". Kata istilah untuk Anak Bawang merupakan ungkapan resmi dalam Bahasa Indonesia.
Misalnya kita pernah mendengar atau membaca ungkapan dalam kalimat tentang Anak Bawang: "Dalam permainan itu saya adalah anak bawang." Contoh lain dalam kalimat dengan istilah Anak Bawang adalah: "Pemain yang tadinya menjadi pemain unggulan itu sekarang menjadi anak bawang karena terkena narkoba.
Referensi tentang istilah Anak Bawang ini saya dapatkan dari bahasa ungkapan: Bahasa Indonesia Resmi. Yaitu sumber informasi arti ungkapan Abdi Negara: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Wah kalo gitu saya melamar jadi pegawai negeri saja ya, sebagai guru Bahasa Indonesia :) *red: just kidding, sekedar bercanda. Yuk kita lanjut ke tema Anak Bawang dan kaitannya dengan kebiasaan saya yang suka begadang.
Kronologi Peristiwa Terjadi
Jadi ceritanya begini, kebetulan saya terpilih menjadi salah satu peserta diskusi alias rapat untuk sebuah proyek baru. Sebenarnya peserta terpilih ini berdasarkan seleksi dari sekitar 13 ribu orang lebih. Terpilihlah 15 orang anggota dan diseleksi lagi menjadi 5 anggota. Hore, saya juara 5 dari 13 ribu anggota:) Proyek apa -an sih Mas Zacky? Wah, itu mah rahasia. Yang jelas sebuah proyek baru untuk program yang dahsyat pake bingit :)
Lalu hubungannya dengan sebutan "Si Anak Bawang"? Hehe, sabar dong ya! Kan biar artikelnya panjang :) Nah jadi gini, dalam setiap kali diskusi rapat saya selalu terlambat. Selalu muncul belakangan, bahkan sering ketinggalan rapat. Kenapa? Ya karena umumnya diskusi rapat kan di jam-jam efektif yaitu siang hari, apa ada rapat di jam dini hari? Sedangkan saya suka tidur sepanjang hari, kan kelelawar aktivitasnya malam hari.
Otomatis kan, saya mendapat sebutan Zacky Si Anak Bawang. Ya gara-gara suka ketinggalan dalam diskusi rapat. Nah dari kronologi inilah julukan baru saya dapatkan. Sejatinya nama asli saya adalah Arik Suefendi. Zacky itu sendiri adalah nama panggilan ketika saya masih bekerja di salah satu stasiun radio swasta di kota saya, Blitar tercinta :) Blitar kota Patria dan Blitar kota Proklamator Indonesia. Saya bangga jadi orang Blitar, I Love Blitar.
Kaos Khas Bocah Blitar |
Belajar Menyimak Histori Sejarah
Jadi teringat sama pahlawan proklamator kita, Bp. Ir. Soekarno. Beliau wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di usia 69 tahun dan dimakamkan di kota Blitar (Makam Bung Karno). Iya, inget Blitar inget Bung Karno. Inget Bung Karno inget tanggal lahir saya. Kebetulan saja, tanggal wafatnya beliau adalah 21 Juni dan saya dilahirkan pada tanggal 21 Juni (tahun rahasia). Jadi tanggal wafatnya seorang tokoh pemimpin besar bertepatan dengan tanggal lahirnya saya (tokoh kamar). Hehe, sengaja untuk tahun saya tulis rahasia biar semakin banyak yang penasaran dengan saya. Pasalnya banyak yang memanggil saya itu Dik, Mas, Om bahkan Pak. Berapapun usia saya, saya berharap kelak bisa menjadi generasi penerusnya Bung Karno. Bisa menjadi seorang pemimpin yang baik. Minimal jadi pemimpin untuk diri sendiri dan menjadi pemimpin bagi keluarga saya nantinya, amin.
Sudah cukup banyak sebutan untuk saya dari mulai julukan yang bermakna positif maupun negatif. Bahkan ketika SMP, saya juga disebut-sebut atau punya julukan Arik Si (..SENSOR). Dan itu menyedihkan sekali. Karena bermakna negatif dan sangat merendahkan harga diri saya, bahkan itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Bayangkan dari SMP kelas VII sampai SMP kelas IX kita punya julukan yang tidak sesuai dengan harapan.
Di kampung, saya biasa di panggil Mas Pendi. Maklum, orang desa jarang ada yang fasih dengan huruf "F". Kebanyakan dari mereka masih salah ketika mengucapkan kata yang mengandung huruf "f". Jadi kalau nama saya sebenarnya adalah Arik SueFENDI wajar dipanggilnya PENDI, hihi. Nah saya ingin menuliskan makna penting dari istilah sebutan Si Anak Bawang yang saya ceritakan tadi. Kembali ke pokok tema ya :)
Praktek dan Penerapan Realita Kehidupan
Dalam bahasa Jawa, sebutan untuk Anak Bawang diucapkan dengan istilah "Elok-elok Bawang". Mungkin Om Tante yang berasal dari daerah pedesaan wilayah Jawa sudah mengerti dan paham artinya. Pada intinya si pelaku untuk penyandang gelar Si Anak Bawang adalah hanya sebagai pelengkap. Genep-genep (dalam istilah bahasa Jawa lagi). Jadi dalam artian yang sebenarnya adalah hampir tidak diperlukan alias tidak dibutuhkan. Yap, jadi jelas sekarang - hanya sebagai pelengkap saja.
Namun, melalui tulisan ini juga saya menyatakan sikap terkait sebutan baru atau julukan untuk saya yaitu Zacky/Arik Si Anak Bawang . Saya menanggapi sebutan itu bukan bahkan tidak dengan perasaan yang sedih atau kecewa tetapi justru sebaliknya. Karena saya tau, sadar dan yakin bahwa rekan/partner/mentor saya di dalam proyek tersebut kasih julukan bukan dengan niat untuk merendahkan. Tetapi murni dari fakta bahwa saya suka telat bahkan tertinggal dalam setiap forum/diskusi alias rapat.
Yup, sikap yang harus lebih berbenah diri. Lebih berhati-hati dan lebih baik lagi demi keberhasilan serta demi sesuatu yang lebih mulia. Perlu kita ketahui, sikap atau ATTITUDE lah yang 100% akan bisa membawa kita pada suatu keberhasilan. Sedikit pembelajaran dan motivasi tentang attitude alias sikap yang juga dikupas dalam artikel pada blog sebelah di Mustika Media. Yaitu tentang Motivasi Tentang Sikap Dalam Matematika Seni Kehidupan.
SS Artikel Matematika Kehidupan |
Terdapat beberapa rumus yang mengupas tentang mengelola sikap. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa beberapa hal mulai dari L+O+V+E (Cinta), L+U+C+K (Keberuntungan), H+A+R+D+W+O+R+K (Kerja Keras), K+N+O+W+L+E+D+G+E (Pengetahuan), M+O+N+E+Y (Uang) bahkan sampai pada bagian L+E+A+D+E+R+S+H+I+P (Kepemimpinan) ternyata tidaklah mampu menyamai A+T+T+I+T+U+D+E (Sikap) dengan rumus 1+20+20+9+20+21+4+5 = 100% yang menjadi satu-satunya kunci untuk meraih keberhasilan. Penasaran? Jangan sampai dilewatkan!
BACA JUGA: Motivasi Tentang Sikap Dalam Matematika Kehidupan
Pesan Amanat Manfa'at Pembelajaran Kehidupan
Banyak sekali pelajaran yang bisa saya petik dari cerita ini mulai dari keinginan untuk mulai bangun pagi dan mengurangi aktivitas begadang. Berhasil bangun pagi dalam 1 hari dan eh akhirnya kumat lagi. Semoga untuk hari-hari ke depan saya bisa membiasakan diri untuk bangun pagi, aktivitas di jam efektif umumnya orang menyelesaikan pekerjaan dan tidak terlalu larut dalam begadang. Seperti sa'at saya menulis artikel ini yang selesai sampai pagi-pagi sekali. Jadi hari ke depan tidak lagi ketinggalan rapat :)
Eh tapi meski sering tertinggal rapat bukan berarti saya tidak menyumbang ide dan pendapat loh, justru karena selalu datang belakangan tugas saya tinggal evaluasi dan kasih masukkan juga saran dari hasil rapat yang telah didiskusikan. Hebat kan? :) Biasanya jika kita mengikuti suatu proses dari awal terkadang kita justru ikut terlarut dalam alur proses yang terjadi. Misalnya ada terjadi penyimpangan topik dan tujuan dari suatu proses yang direncanakan dan lain-lain. Meskipun contoh suatu proses tersebut hanyalah suatu proses tingkat kecil yaitu proses diskusi dalam sebuah rapat. Nah, ketika kita datang belakangan kita mendapatkan jatah untuk evaluasi, memperbaiki, memberikan solusi dan lain-lain. Keren :)
Berikut ini saya juga ingin melampirkan satu cuplikan dari tulisan seseorang di forum online kaskus Indonesia yang berkaitan dengan istilah Anak Bawang. Ungkapan kalimat mengandung istilah Anak Bawang dalam forum tersebut ditulis 17 Januari 2013. Bagaimanapun maksud sebenarnya dari tulisan itu, saya pribadi merasa mendapat pelajaran dari istilah singkat tentang Anak Bawang. Ingat: ketika seseorang menjadi Si Anak Bawang - Cuma buat Genep-Genep alias pelengkap doang, maka dia akan berjuang dan terus berusaha menunjukkan yang terbaik demi melepaskan jabatan sebagai Si Anak Bawang. That's True! Dan berikut ini screen shoot beberapa kalimat tentang istilah Anak Bawang di forum kaskus:
SS TS Si Anak Bawang |
Penyesuaian Langkah Penerapan Kehidupan Keseharian
Tidak akan cukup 2 gelas kopi jika saya teruskan penulisan artikel ini, karena jika kita mau berfikir lebih dalam lagi dan merenungkan kembali tentang tema Si Anak Bawang ini maka akan menimbulkan pemikiran pro dan kontra. Bisa jadi menimbulkan perdebatan yang tidak ada selesainya. Buktinya saja ketika saya mulai dari paragraf bait pertama yang tujuan awal bukan menulis artikel tentang Si Anak Bawang ini.
Dan ternyata buktinya lagi, TS Kaskus yang saya screen shoot di atas tadi begitu saya scroll ke bawah banyak sekali komentarnya. Disana banyak tertulis komentar yang menyatakan respon positif dan negatif. Silahkan cek TS nya ke TKP = > http://www.kaskus.co.id/post/50f89af78327cfe360000008. Silahkan jika kepingin ikut berkomentar disana atau bisa melanjutkan pro dan kontra nya disini dengan menuliskan tanggapan komentar untuk artikel ini pada kolom yang tersedia di bagian bawah artikel ini, he he he. Oiya, berikut ini bukti tujuan awal saya bukan membuat artikel dengan tema Si Anak Bawang, perhatikan judulnya.
Tema Mula Postingan |
Namun alangkah baiknya jika kita mengambil sikap dari sudut pandang positifnya saja. Kan kalau positif berarti baik. Nah mindset atau pola pikir(kata orang sana) saja yang harus kita terapkan. Mengubah pola pikir selalu pada sudut pandang yang baik. Mari kita ubah pola pikir tentang Si Anak Bawang pada arah yang positif bukan negatif. Umumnya kita menganggap Si Anak Bawang dengan status di bawah rata-rata di tingkat/kelasnya. Namun jika kita mau berfikir sebaliknya, justru Si Anak Bawang lah yang mampu dan berhasil lolos masuk ke kelas yang seharusnya belum jatahnya dia.
Mengulang Percobaan-Percobaan Yang Pernah Menghasilkan
Terdapat pelajaran menarik lagi dari cerita ini. Ketika kita memandang Si Anak Bawang sebelah mata dan terlalu memanjakan bahkan mengelu-elu kan Si Bapak Bawang atau tangan kanan alias kepercayaan sebagai sosok yang paling diandalkan. Maka terkadang justru Si Bapak Bawang inilah yang melakukan banyak kesalahan, kesombongan, sembrono bahkan berakhir pada sebuah pengkhianatan. Sementara, Si Anak Bawang akan terus berupaya, lebih berhati-hati, terus berjuang demi mencapai keberhasilan dan ingin membuktikan bahwa dia bisa melepaskan jabatan sebagai Si Anak Bawang tanpa sebuah pengkhianatan. Berawal dari Si Anak Bawang menuju pada sosok seorang kapten bahkan pimpinan. Minimal menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri dengan mengurangi porsi atau jumlah kesalahan.
Demikianlah curahan hati yang bisa saya tuliskan, sekali lagi tidak akan ada habisnya jika kita membahas tentang tema kali ini. Sepele namun penuh makna dan kaya dengan arti. Mungkin di waktu yang akan datang saja kita akan mengikuti ulasan lagi atau juga kupasan demi kupasan dari beragam informasi alias pengetahuan sejenis ini baik yang fiksi maupun non fiksi. Hehe lagi. Baiklah Om Tante, terima kasih sudah membaca dengan setia artikel kali ini. Mari kembali beraktifitas seperti biasa dan lanjut gedein itunya. Salam berbagi dan salam cinta.